Pekalongan, 11 Oktober 2024 – Karnaval budaya diadakan di Kawasan Budaya Jetayu Kota Pekalongan. Acara diadakan mulai pukul 18:30 diikuti oleh beragam peserta baik dari Kota/Kabupaten Pekalongan maupun luar daerah. Mengusung tema “Gempita Cahya Bhumi” event ini diadakan untuk memperkenalkan Batik Khas Pekalongan melalui kostum karnaval ke manca negara. Setiap peserta dibagi menjadi 4 kategori dan sub tema antara lain, Kategori SD dengan tema Benua Asia, kategori SMP dengan tema Benua Eropa, Kategori SMA dengan tema Benua Amerika serta kategori Umum (Peserta dari luar Kota Pekalongan) dengan tema Benua Afrika. Selain penampilan kostum karnaval yang dilombakan, terdapat pula peragaan busana Batik oleh Kepala OPD di Kota Pekalongan, marchingband, reog ponorogo dan sebagainya.
Sebelumnya, pada tanggal 10 Oktober 2024 mulai pukul 09:00 telah diadakan penilaian kostum karnaval oleh dewan juri di Gor Jetayu Pekalongan. Penilaian meliputi orisinil desain, deskripsi dan narasi kostum serta penggunaan Batik Khas Pekalongan pada kostum minimal sebesar 75%. Cantika sebagai perwalikan dari SMKN 1 Karangdadap, menampilkan sebuah karya dengan judul “Pesona Fauna Afrika: Simfoni Alam yang Indah”. Berikut narasi kostum kolaborasi Jurusan Busana, Jurusan Pengelasan, Jurusan Listik, serta Jurusan Otomotif.
Pesona Fauna Afrika: Simfoni Alam yang Indah
Selamat datang dalam keajaiban dunia Afrika, di mana keanekaragaman hayati berpadu dalam harmoni yang megah. Kostum ini merayakan fauna khas benua Afrika, menampilkan keanggunan dan kekuatan hewan-hewan yang menginspirasi. Dengan sayap yang megah, kostum ini dipenuhi dengan kepala-kepala hewan yang ikonik—singa yang perkasa, zebra yang berjalur indah, gajah yang cerdas, dan jerapah yang anggun. Setiap detail dirancang dengan cermat untuk menggambarkan keunikan dan karakter masing-masing hewan.
Ikon fauna tersebut dibuat dengan teknik slashing pada kain batik khas pekalongan meliputi motif jlamprang,3 negeri, serta liris. Teknik slashing merupakan teknik manipulasi kain yang digunakan untuk mengubah tampilan/nuansa dari selembar kain. Teknik ini dilakukan dengan menjahit beberapa lembar kain kemudian menyayatnya dengan gunting, sehingga membentuk kain dengan tekstur.
Warna-warna cerah dan motif yang berani merefleksikan kehidupan liar Afrika, menciptakan kesan visual yang menarik dan memikat. Kostum ini tidak hanya sekadar pakaian, tetapi juga sebuah penghormatan terhadap keajaiban alam yang telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak budaya di seluruh dunia. Saat saya melangkah di panggung ini, mari kita bersama-sama merasakan semangat Afrika yang penuh kehidupan dan keindahan!
SMK BISA !
SKENDAP MANTAP !