Kajen — Lintas Juang Kepalang Merahan tingkat PMR se-Kabupaten Pekalongan yang digelar selama dua hari, 27–28 September 2025 di SMK Muhammadiyah Kajen berhasil menampilkan semangat kebersamaan, kompetisi sehat, dan peningkatan kapasitas generasi muda dalam bidang kebencanaan, pertolongan pertama, dan kesehatan masyarakat. Kegiatan ini diikuti oleh 39 kontingen tingkat SMP dan 22 kontingen tingkat SMA/SMK, masing-masing kontingen mengutus 10 peserta.

Prestasi gemilang SMK Negeri 1 Karangdadap SMK Negeri 1 Karangdadap tampil sebagai Juara Umum I, membuktikan persiapan matang dan kualitas pembinaan PMR di sekolah tersebut. Deretan prestasi yang diraih meliputi dalam kegiatan tersebut antara lain :

• Juara 1 KMHPI (kepalangmerahan) oleh PMR Wira SMK N1 Karangdadap.
• Juara 1 Ayo Siaga Bencana (ASB) oleh tim yang sama.
• Juara 1 Pertolongan Pertama (PP) diraih oleh tim yang terdiri dari Mela Risdiyanti Karomah (XI MP 3), Eni Fridayanti (XII TSM 2), dan Zahrotun Syita (X TKL 2).
• Juara 3 Perawatan Keluarga (PK) oleh Aura Citra Angraeni (XI MP 2) dan Dewi Sukmawati (XI MP 3).
• Juara 3 Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) oleh Denis Mutiara Hakim (XI TITL 1) dan Kharimatul Khusna (X TO 1).
• Juara 3 Duta diraih Maya Aprilianti (XII MP 1).
• Penghargaan tim tercepat dalam penjelajahan juga disabet PMR Wira SMK N1 Karangdadap.

Makna dan dampak acara Pertama, kompetisi semacam ini menjadi sarana latihan keterampilan teknis seperti pertolongan pertama, manajemen bencana, dan perawatan keluarga. Keberhasilan tim SMK N1 Karangdadap khususnya pada nomor PP dan ASB menunjukkan kualitas pelatihan praktis yang dapat diaplikasikan di lingkungan sekolah dan masyarakat saat terjadi insiden.

Kedua, kegiatan memperkuat kerja tim dan kepemimpinan remaja. Penjalinan antaranggota tim selama lomba penjelajahan, simulasi bencana, dan lomba Duta mendidik siswa untuk mengambil keputusan cepat, berkomunikasi efektif, dan bertanggung jawab—keterampilan penting bagi pemimpin masa depan.

Ketiga, kompetisi meningkatkan kesadaran kebencanaan pada tingkat sekolah. Program ASB mengajarkan mitigasi risiko, kesiapsiagaan, dan budaya tanggap yang sangat relevan bagi daerah rawan bencana seperti sebagian wilayah Jawa Tengah.